Kamis, 12 Juli 2012

BUDI DAYA JAMUR TIRAM PUTIH


PELUANG USAHA


 Jamur tiram putih, merupakan salah satu jenis jamur, yang saat ini menjadi alternatif pilihan makanan sehat yang layak dikonsumsi. Disamping rasanya yang lezat, bahkan mirip dengan daging ayam, jamur tiram juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat. Berbagai aneka olahan berasal dari jamur tiram, seperti : Sate-tongseng jamur tiram, Pepes Jamur Tiram, keripik jamur, jamur tiram goreng, juga obat2an

Budidaya jamur tiram tidaklah terlalu sulit, Tidak pula memerlukan lahan yang luas sebagaimana budidaya sayur mayur, juga jamur tiram tidak memerlukan makanan atau pupuk. Budidaya jamur tiram dapat dijadikan usaha sebagai sumber penghasilan untuk kebutuhan keluarga karena memberikan penghasilan yang memadai, juga untuk sekedar hobby dengan menanam di pekarangan rumah dan sebagainya.

Untuk budidaya jamur tiram, kita tidak perlu memulainya dari pembibitan, karena saat ini telah banyak yang menjual baglog-baglog jamur tiram yang siap tanam. Dengan membeli baglog siap tanam, kita tidak perlu repot memikirkan bahan baku untuk membuat baglog, tidak perlu pusing merancang pembuatan baglog-dari mulai pencampuran, pengukusan hingga pembibitan yang mungkin agak membingungkan. Kita tinggal memesan baglog jadi yang siap dipelihara, serta menyiapkan kumbung untuk tempat pemeliharaan.

KUMBUNG

Perlu diperhatikan syarat pembuatan kumbung/rumah jamur :
-        Mempunyai sirkulasi udara yang baik.
-        Dapat menjaga kelembapan udara./
-        Lebih baik berlantai semen/ubin bukan tanah.
-        Ukuran rumah jamur disesuaikan dengan luas area yang kita miliki namun sebaiknya jangan terlalu besar karena untuk memudahkan perawatan kebersihan rumah jamur.

Bahan Pembuat Kumbung.

Kumbung dapat dibuat dari berbagai bahan disesuaikan dengan modal/kemampuan atau dana kita. Namun diusahakan  dinding bangunan harus dibuat sedemikian rupa (jendelah) sehingga sewaktu-waktu dapat dibuka untuk memperoleh sirkulasi udara atau ventilasi udara yang baik, terutama pada saat jamur akan tumbuh menghasilkan tubuh buah.

Jendelah/Ventilasi dapat dibuat berbagai bentuk dan bahan, misalnya dari lembaran plastic hitam atau coklat tua yang mudah digulung/diangkat ke atas jika diperlukan.

Pada gambar berikut terdapat ber bagai bentuk dan bahan pembuat kumbung jamur tiram.

Luas dan Kapasitas Lumbung

Luas efektif kumbung  harus disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan ditempatkan  atau sebaliknya jumlah baglog yang akan kita tempatkan harus sesuai dengan luas kumbung yang tersedia, sehingga didapatkan sirkulasi udara yang cukup bagi jamur untuk tumbuh secara optimal.
Secara sederhana bahwa per meter persegi (M2) dapat menampung antara 70 sampai dengan 120 baglog, dan sangat tergantung dari cara penempatan baglog
.
Untuk menempatkan baglog, dibuat rak-rak dari bambu/kayu, Penataan baglog jamur tiram  pada rak ada 2 macam yaitu : penataan baglog berdiri dan penataan baglog tidur.seperti skema berikut :

 Penataan seperti ini (baglog tidur) tidak memakan tempat juga tidak banyak memakan biaya dalam pembuatan rak.
 
PERAWATAN

Setelah semuanya siap, budi daya jamur tiram siap dijalankan. Selang waktu 2-3 minggu kemudian siap-siap untuk memanen jamur tiram putih yang akan keluar setiap hari. Namun perlu diketahui bahwa salah satu syarat utama agar pertumbuhan jamur di dalam kumbung pemeliharaan bisa optimal, adalah dengan menjaga suhu dan kelembaban tetap stabil. Suhu optimum di kisaran 25 - 27 derajat Celcius, sedangkan kelembababan 80 - 90%.
Oleh karenanya selain ada ventilasi udara, juga kita harus menyemprot baglog dengan air bersih tanpa campuran apapun, dengan menggunakan semprotan yang halus. Frekwensinya kalau musim kemarau sehari empat kali, kalau musim hujan cukup dua atau tiga kali.

 
PANEN
Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah mulai tumbuh. Selang 3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh, jamur telah siap dipanen.
Untuk pemanenan hasil jamur segar, harap diperhatikan cara mengambil jamur dari baglog. Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati, pangkal jamur dipegang erat-erat, kemudian ditarik keluar mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur yang ada beserta akarnya.  Jangan sampai ada akar yang tertinggal. Kalau ada sisa akar supaya dikorek hingga bersih agar tidak membusuk di baglog. Bila membusuk akan menghalangi tumbuhnya jamur berikutnya, sehingga produktifitas bisa terganggu.
Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat jamur masih dalam kondisi segar.
Panen kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2 minggu setelah panen pertama. Usia produktif berlangsung 3-4 bulan dengan produksi satu baglog sekitar 0,6 kg. Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal penanaman yaitu dengan melakukan penyiraman, pengaturan suhu, kelembapan serta serasi. ***