
Jamur tiram putih, merupakan salah satu jenis jamur, yang saat
ini menjadi alternatif pilihan makanan sehat yang layak dikonsumsi. Disamping
rasanya yang lezat, bahkan mirip dengan daging ayam, jamur tiram juga memiliki
kandungan gizi yang cukup bermanfaat. Berbagai aneka olahan berasal dari jamur
tiram, seperti : Sate-tongseng jamur tiram, Pepes Jamur Tiram, keripik jamur,
jamur tiram goreng, juga obat2an
Budidaya jamur tiram tidaklah terlalu sulit, Tidak
pula memerlukan lahan yang luas sebagaimana budidaya sayur mayur, juga jamur
tiram tidak memerlukan makanan atau pupuk. Budidaya jamur tiram dapat dijadikan
usaha sebagai sumber penghasilan untuk kebutuhan keluarga karena memberikan
penghasilan yang memadai, juga untuk sekedar hobby dengan menanam di pekarangan
rumah dan sebagainya.
Untuk budidaya jamur tiram, kita tidak perlu
memulainya dari pembibitan, karena saat ini telah banyak yang menjual
baglog-baglog jamur tiram yang siap tanam. Dengan membeli baglog siap tanam,
kita tidak perlu repot memikirkan bahan baku
untuk membuat baglog, tidak perlu pusing merancang pembuatan baglog-dari mulai
pencampuran, pengukusan hingga pembibitan yang mungkin agak membingungkan. Kita
tinggal memesan baglog jadi yang siap dipelihara, serta menyiapkan kumbung
untuk tempat pemeliharaan.
KUMBUNG
Perlu diperhatikan syarat pembuatan kumbung/rumah
jamur :
-
Mempunyai
sirkulasi udara yang baik.
-
Dapat
menjaga kelembapan udara./
-
Lebih
baik berlantai semen/ubin bukan tanah.
-
Ukuran
rumah jamur disesuaikan dengan luas area yang kita miliki namun sebaiknya
jangan terlalu besar karena untuk memudahkan perawatan kebersihan rumah jamur.
Bahan Pembuat
Kumbung.
Kumbung dapat dibuat dari berbagai bahan disesuaikan
dengan modal/kemampuan atau dana kita. Namun diusahakan dinding bangunan harus dibuat sedemikian rupa
(jendelah) sehingga sewaktu-waktu dapat dibuka untuk memperoleh sirkulasi udara
atau ventilasi udara yang baik, terutama pada saat jamur akan tumbuh
menghasilkan tubuh buah.
Jendelah/Ventilasi dapat dibuat berbagai bentuk dan
bahan, misalnya dari lembaran plastic hitam atau coklat tua yang mudah
digulung/diangkat ke atas jika diperlukan.
Pada gambar berikut terdapat ber bagai bentuk dan
bahan pembuat kumbung jamur tiram.
Luas dan
Kapasitas Lumbung
Luas efektif kumbung harus disesuaikan dengan jumlah baglog yang
akan ditempatkan atau sebaliknya jumlah
baglog yang akan kita tempatkan harus sesuai dengan luas kumbung yang tersedia,
sehingga didapatkan sirkulasi udara yang cukup bagi jamur untuk tumbuh secara
optimal.
Secara
sederhana bahwa per meter persegi (M2) dapat menampung antara 70 sampai dengan
120 baglog, dan sangat tergantung dari cara penempatan baglog
.
Untuk
menempatkan baglog, dibuat rak-rak dari bambu/kayu, Penataan baglog jamur
tiram pada rak ada 2 macam yaitu :
penataan baglog berdiri dan penataan baglog tidur.seperti skema berikut :
Penataan seperti ini (baglog tidur) tidak memakan
tempat juga tidak banyak memakan biaya dalam pembuatan rak.
PERAWATAN
Setelah semuanya siap, budi daya jamur tiram siap
dijalankan. Selang waktu 2-3 minggu kemudian siap-siap untuk memanen jamur
tiram putih yang akan keluar setiap hari. Namun perlu diketahui bahwa salah
satu syarat utama agar pertumbuhan jamur di dalam kumbung pemeliharaan bisa
optimal, adalah dengan menjaga suhu dan kelembaban tetap stabil. Suhu optimum
di kisaran 25 - 27 derajat Celcius, sedangkan kelembababan 80 - 90%.
Oleh karenanya selain ada ventilasi udara, juga
kita harus menyemprot baglog dengan air bersih tanpa campuran apapun, dengan
menggunakan semprotan yang halus. Frekwensinya kalau musim kemarau sehari empat
kali, kalau musim hujan cukup dua atau tiga kali.
PANEN
Setelah
7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah mulai tumbuh. Selang 3-4
hari setelah tunas tubuh buah tumbuh, jamur telah siap dipanen.
Untuk
pemanenan hasil jamur segar, harap diperhatikan cara mengambil jamur dari
baglog. Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati, pangkal jamur dipegang
erat-erat, kemudian ditarik keluar mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur
yang ada beserta akarnya. Jangan sampai
ada akar yang tertinggal. Kalau ada sisa akar supaya dikorek hingga bersih agar
tidak membusuk di baglog. Bila membusuk akan menghalangi tumbuhnya jamur
berikutnya, sehingga produktifitas bisa terganggu.
Panen
sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat jamur masih dalam
kondisi segar.
Panen
kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2 minggu setelah panen
pertama. Usia produktif berlangsung 3-4 bulan dengan produksi satu baglog
sekitar 0,6 kg. Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal
penanaman yaitu dengan melakukan penyiraman, pengaturan suhu, kelembapan serta serasi.
***
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus